MasjidAgung terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan. Masjid ini dibangun sekitar tahun 1969. Mengalami beberapa kali renovasi tahun 1994 lalu. Masjid ini direnovasi lagi sejak 2016 lalu dan saat ini masih dalam tahap pengerjaan. Menara masjid sedang dibangun setinggi 199 Meter. Konon merupakan menara tertinggi ke tiga di dunia. Selain itu masjid juga akan diperindah dengan warna dominan putih dan hijau.
Pertumbuhan Mazhab Syi’ah Di Sumatera Utara, mazhab Ahlulbait baru terlihat tahun 1990-an, tetapi tidak berkembang sampai tahun 2000-an. Mazhab Syi’ah ini dianut keluarga Sayyid Syaiful Wathan al Mahdhali Sayyid Dede dan beberapa pengikutnya. Sayyid Dede ini pernah memiliki yayasan Ulul Albab di Lokseumawe. Komunitas Syi’ah masih ekslusif sampai tahun 2002, ketika Sayyid Dede pindah ke Kota Medan dan mendirikan yayasan Amali. Setelah Sayyid Dede meninggal tahun 2002, kegiatannya vakum, dan yayasan dikendalikan Habib Ubaidan al Habsy dan merubah nama yayasan menjadi Yayasan Ahlulbait Indonesia YABI. Sebelum Habib Ubaidan al Habsyi wafat muncul pula Yayasan Islam Abu Thalib yang didirikan oleh Candiki Repantu, Ahmad Parwes Indo Pakistan dan Naparo Afandi Lubis. Peresmian Yayasan Islam Abu Thalib dihadiri Prof. Dr. Ramli A. Wahid Dir. Paska UINSU, Prof Dr. Yasir Nasution Rektor UINSU, dan Ayatullah Ramdhani ulama Syi’ah Iran. Rizal, Ridwan, Hasan, dan Fadillah, wawancara, 21/5/2016Yayasan Islam Abu Thalib ini menjadi pusat pertumbuhan mazhab Syi’ah Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh. Informasi terakhir di bulan Februari tahun 2018 pengurus Yayasan Islam Abu Thalib, telah berhasil menginisiasi berdirinya majelis taklim di 13 kabupaten kota di Provinsi Sumatra Utara. Sementara itu di Sumatra Barat dan Provinsi Aceh juga sudah berdiri beberapa majelis taklim anak-anak muda Syi’ah. Di yayasan inilah semua aktifis di Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Provinsi Aceh berlabuh dan berkomitmen, setelah pencarian bertahun-tahun. Ada yang 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun bahkan puluhan tahun. Tidak ada penganut Syi’ah yang sudah Syi’ah sejak lahir, kecuali yang sekarang masih berumur 10 mazhab Syi’ah dilakukan dengan cara sering mengadakan pameran buku, diskusi di kampus-kampus besar dan meningkatkan jumlah buku yang beredar. Pengajian rutin dan terbuka terus dilakukan. Pekerjaan mereka umumnya adalah mahasiswa, pedagang, dosen, guru, dokter atau lainya dan menjadi generasi pertama dari geliat pertumbuhan mazhab Syi’ah di Kota Medan. Mereka tidak membangun masjid, tetapi membaur dengan masjid-masjid yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Sebab secara fikiyah, mereka tidak ada masalah melaksanakan shalat di masjid masyarakat yang ada disekitarnya. Masyarakat tidak tahu mereka bermazhab Syi’ah, karena tidak menampakkan ke-Syi’ahanya demi menjaga harmoni. Mereka hanya Nampak Syi’ah di rumahnya sendiri atau di Husainiyah. Rizal, Ridwan, Hasan, dan Fadillah, wawancara, 21/5/2016 Pada saat ini anggota Syi’ah Sumatra Utara 600 KK dan 200 KK di Kota Medan, yang tidak ber-KK jumlahnya sekitar orang di Kota Medan dan di Sumut. Tidak semua yang ber kepala keluarga KK sudah bermazhab Syi’ah. Banyak juga yang isterinya masih menurut petinggi Aliansi Nasional Anti Syi’ah ANAS Kota Medan, anggota Syi’ah sekitar orang. Tidak jelas bagaimana cara memverifikasinya Yusuf, Wawancara, 3/6/2016. Yayasan Islam Abu Thalib memiliki perpustakaan umum dengan judul buku keagamaan dari berbagai penulis dalam dan luar negeri, Suni maupun Syi’ah. Perpustakaannya sederhana. Tempatnya luas, walaupun tanpa meja baca dan kursi. Jika diskusi, mereka lesehan. Perpustakaanya menyatu dengan kediaman pimpinan yayasan. Di samping ruang perpustakaan terdapat beberapa kamar tidur untuk para aktifis. Gedung ini sudah milik sendiri. Yayasan Islam Abu Thalib dipimpin oleh Candiki Repantu, seorang guru, antropolog dan dosen perguruan tinggi di Medan dan Lokseumawe. Kegiatannya adalah do’a malam senin, rabu dan jum’at, pengajian, dialog, diskusi, kajian filsafat dan teologi Islam. Dalam taklim yang peneliti ikuti, terlihat Candiki Repantu sangat familier dengan dalil dan pendapat ulama Suni. Ia sendiri tidak membedakan asal dalil, seperti dituduhkan anti Syi’ah. Rizal dan Repantu, Wawancara 12/5 2016. Sumber Pertumbuhan Syi’ah Di Kota Medan Sumatra Utara, oleh Wakhid Sugiyarto ************************ Ayo Gabung dengan Sekarang Juga! Artikel Syiah Lainnya

PemberontakSyi'ah Houtsi Serang 76 Masjid Sunni di Yaman. ADEN, YAMAN (voa-islam.com) - Para ahli Yaman lokal memperingatkan bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan untuk menebus kegagalan mereka dalam mendapatkan keuntungan di beberapa medan pertempuran di negara yang dilanda perang tersebut. Pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran itu telah menargetkan tempat

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID HXH6jpZpz-l271ToACgis6qavH5TjJnbx0du5vgkrEsyHn0RoxXRiw==
Pembakaransalah satu Masjid Syiah di Brussel dan menewaskan satu orang yang juga menjadi Imam di masjid ini menambah cerita pahit tentang toleransi Pembakaran Masjid Syiah di Brussel dan Menyemai Toleransi - Kompasiana.com
Medan, IDN Times - Jejak perkembangan Islam di Medan ditandai dengan masjid-masjid berusia lebih dari seratus tahun. Masjid-masjid ini tak sekadar tempat ibadah. Tapi kini juga menjadi ikon kota Medan. Maka masjid-masjid ini juga dijadikan tempat wisata religi. Mereka menyimpan sejarah panjang di tanah deli. Berikut 5 Masjid tertua di kota Medan, yuk Simak!1. Masjid Al OsmaniIDN Times/Doni Hermawan Masjid Al Osmani berada di Jalan KL Yos Sudarso kilometer 19,5 Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, yang dibangun pada tahun sejarahnya, Masjid ini dibangun oleh Raja Deli, Sultan Osman Perkasa Alam, yang saat ini usia masjid telah ratusan masjid ini dominan dengan warna kuning dan hijau, serta bagian dalam masjid juga berwarna kuning keemasan. Kalau untuk arsitekturnya, bangunan masjid ini banyak mengkolaborasikan negara terlihat pada pintu yang berornamen Tiongkok, dengan ukiran bangunan bernuansa India, dan arsitektur bernuansa Eropa, serta ornamen-ornamennya bernuansa Timur pekarangan masjid ini juga terdapat lima makam raja Deli, yaitu Tuanku Panglima Pasutan Raja Deli IV, Tuanku Panglima Gandar Wahid Raja Deli V, Sultan Amaluddin Perkasa Alam Raja Deli VI, Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sultan Mahmud Perkasa Masjid Raya Al-MashunIDN Times/Doni Hermawan Masjid ini sering dikenal dengan nama Masjid Raya, yang terletak di Jalan Raja. Masjid dibangun pada tahun 1906, yang merupakan salah satu masjid termegah di ceritanya, Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alam yang sebagai pemimpin Kesultanan Deli waktu itu, membangun masjid kerajaan dengan megah, dan lebih megah dari istananya sendiri, yaitu Istana dengan perpaduan gaya Timur Tengah, India dan Spanyol. Walaupun Masjid ini sudah berusia ratusan tahun, tapi masjid ini masih tetap berdiri kokoh dengan ornamen ternyata tak hanya itu saja. Para pengunjung juga bisa melihat keindahan Masjid yang masih mempertahankan ciri khasnya. Baca Juga Indahnya Masjid Raya Kejuruan Selesai Langkat yang Berusia 117 Tahun 3. Masjid Lama gang BengkokIDN Times/Doni Hermawan Masjid Lama gang Bengkok, dari namanya yang unik ini Masjid tersebut berasal dari sebuah gang yang memiliki bentuk bengkok di depan Masjid, sehingga dari situ nama rumah ibadah ini ini telah didirikan pada tahun 1880-an yang dibangun diatas tanah yang diwakafkan oleh Datuk Kesawan Haji Muhammad sejarahnya, ternyata selain tanahnya pendanaan bangunan masjid ditanggung oleh Tjong A Fie, saudagar membahas arsiktektur bangunan masjid ini, banyak perpaduan dari berbagai budaya. Terlihat pada sejumlah ornamen berwarna kuning dan hijau bergaya Melayu, atap masjid khas Tiongkok, dan bagian gapura serta mimbar bergaya Timur Masjid Agung Medanilustrasi Masjid Agung Medan Agung terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan. Masjid ini dibangun sekitar tahun beberapa kali renovasi tahun 1994 lalu. Masjid ini direnovasi lagi sejak 2016 lalu dan saat ini masih dalam tahap pengerjaan. Menara masjid sedang dibangun setinggi 199 Meter. Konon merupakan menara tertinggi ke tiga di itu masjid juga akan diperindah dengan warna dominan putih dan hijau. Bakal jadi salah satu masjid Masjid Badiuzzaman SurbaktiMasjid Badiuzzaman di Kecamatan Medan Sunggal IDN Times/Indah Permata SariMasjid Raya Kedaulatan Sunggal atau dikenal juga dengan Masjid Badiuzzaman didirikan oleh Datuk Adir pada tahun 1630-an yang kemudian direnovasi pada tahun 1885, dimana saat itu Kedatukan Sunggal Serbanyaman dipimpin oleh Datuk Diraja banyak yang mengira Masjid ini berdiri tahun 1885. Padahal sudah ada tahun 1630an."Didirikan oleh Datuk Adir pada tahun 1630-an, kemudian seiring berjalanannya waktu pada tahun 1885 dibugarkan jadi sebesar ini, jadi dulunya mesjid ini kecil hanya sepetak dari 4 tiang yang ada di dalam masjid. Kemudian direnovasi konon katanya menggunakan putih telur, karena ketika itu tidak ada semen," ucap Ketua Badan Kenaziran Masjid BKM Masjid Badiuzzaman, Datuk Indra Jaya atau Datuk Panglima. Baca Juga Masjid Raya Kedatukan Sunggal Sejak 1630, Butuh Perhatian Pemerintah
Darisekitar 1,6 miliar umat Muslim di dunia, sekitar 85% adalah pengikut Suni. Indonesia memiliki populasi Suni terbesar di dunia, Iran dihuni kelompok Syiah terbesar di muka bumi. Kaum Suni tersebar di dunia Arab, dan juga Turki, Pakistan, India, Bangladesh, dan Malaysia. Sementara itu selain Iran, mayoritas Syiah juga berada di Iraq dan Bahrain. Located in the heart of City of Toronto and is easily accessible by public transit. Madinah Masjid is one of the oldest and largest Masajids which caters to the culturally diverse Muslim population of Toronto. The Masjid holds five time daily prayers, Friday & Eid Prayers, Islamic school and many more Islamic programs and activities. MasjidSyiah di Afghanistan Diserang, 100 Orang Tewas dan Terluka October 9, 2021 October 9, 2021 lensa44 0 Comments Afghanistan, amerika serikat, bom, Bom bunuh diri, Bunuh diri, lensa44, PBB, Reuters. Sebuah ledakan besar kembali terjadi di sebuah masjid yang ada di Kota Tunduz, utara negara tersebut, Jumat (8/10). Medan - Masjid Raya Al Mashun merupakan salah satu ikon dari Kota Medan. Masjid ini adalah saksi sejarah kebesaran Kesultanan Melayu di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Masjid Raya Al Mashun berdiri kokoh dan megah. Arsitektur masjid ini merupakan perpaduan antara gaya Timur Tengah, Spanyol, dan dari situs Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Disbudpar Sumatera Utara Sumut, pembangunan masjid ini dimulai pada 1906 dan selesai pada 1909. Pembangunan dilakukan di masa Sultan Ma'mun Al Rasyid dan menghabiskan biaya sekitar 1 juta gulden. "Masjid Raya Medan ini merupakan saksi sejarah kehebatan suku Melayu sang pemilik dari Kesultanan Deli," tulis situs Disbudpar seperti dilihat detikcom, Jumat 14/5/2021.Masjid ini berbentuk segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, utara, dan barat. Masjid ini disebut mampu menampung dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara UINSU, Hendri Dalimunthe, mengatakan masjid ini memperkuat eksistensi dari Kesultanan Deli. Dia menyebut Istana Maimun dan Taman Sri Deli, yang berada di dekat masjid, awalnya berada di satu kompleks yang sama."Satu kesatuan, satu kompleks. Istana Maimun itu tempat pemerintahan tradisional Sultan Deli, Masjid Raya tempat ibadah, taman itu sebagai tempat bangsawan duduk di sore hari," ucap Hendri."Masjid raya ini juga bentuk kemegahan dari Kesultanan Deli, itu dibangun di masa Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alam. Jadi sultan ini yang membangun, dia juga yang menentukan siapa yang menjadi imam di masjid itu," Masjid Raya disebut memiliki terowongan bawah tanah >>> POSKUPANG.COM - Kelompok Islamic State-Khorasan (IS-K) telah mengklaim serangan bom bunuh diri mematikan yang menewaskan sedikitnya 46 orang di sebuah masjid Syiah di Afghanistan utara. Ledakan itu terjadi di Masjid Gozar-e-Sayed Abad di provinsi Kunduz selama salat Jumat mingguan, 8 Oktober 2021, ketika anggota minoritas agama Syiah biasanya

Daftar Isi Masjid Bersejarah di Medan 1. Masjid Raya Medan 2. Masjid Lama Gang Bangkok 3. Masjid Al-Osmani 4. Masjid Ghaudiyah Medan 5. Masjid Jamik 6. Masjid Baiduzzaman Medan - Masjid bersejarah di Medan pastinya memiliki segudang cerita. Selain segudang cerita, masjid bersejarah di Medan tak kalah megah, indah, dan cocok yang bersejarah itu tentunya memiliki ciri khas tersendiri. Hal tersebut membuat detikers pastinya semakin tertarik untuk mengunjungi masjid-masjid bersejarah di Medan. Berwisata sekaligus juga beribadah apa sajakah masjid bersejarah di Medan? Berikut detikSumut hadirkan daftarnya! Masjid Bersejarah di Medan1. Masjid Raya MedanTerletak di Jalan Sisingamangaraja, Masjid Raya Medan merupakan salah satu masjid bersejarah di Medan. Masjid Raya Medan diketahui dibangun pada 1906 dan selesai pada laman resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, Masjid Raya Medan memiliki gaya arsitektur dari gabungan Timur Tengah, India, dan Spanyol. Bentuk Masjid Raya Medan juga dibangun dengan segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, barat, dan Raya Medan juga dikenal sebagai saksi kehebatan suku Melayu dan Kesultanan Raya Al Mashun Medan Foto Masjid Raya Al Mashun Medan Arfah-detikcom2. Masjid Lama Gang BangkokMasjid Lama Gang Bangkok dibangun pada tahun 1874. Terletak di Jalan Mesjid, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota dan ornamen yang ada dalam Masjid Lama Gang Bangkok menjadi bukti Kota Medan sejak ratusan tahun silam sudah merupakan kota multi etnis. Sebab atapnya tidak berbentuk terlihat seperti kubah, melainkan lebih mirip seperti khas China yang seperti kelentengMasjid Lama Gang Bengkok Foto Masjid Lama Gang Bengkok Istimewa3. Masjid Al-OsmaniDibangun tahun 1854. Masjid Al-Osmani tercatat dibangun oleh Raja Deli ketujuh yakni Sultan Osman Perkasa Alam. Pada awal pembangunannya, masjid ini dibangun dengan kayu. Sejak Sultan Mahmud Perkasa Alam yakni anak dari Sultan Osman Perkasa Alam menjadi raja, pembangunan masjid ditetapkan yang tertarik melihat kemegahan masjid ini bisa mengunjunginya di Jalan Kol Yos Sudarso, Km. 19, 5, Labuhan, Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Kota Medan. Selain shalat nantinya, detikers juga bisa melihat lima makam raja deli yang dikuburkan yakni Tuanku Panglima Pasutan Raja Deli IV, Tuanku Panglima Gandar Wahid Raja Deli V, Sultan Amaluddin Perkasa Alam Raja Deli VI, Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sultan Mahmud Perkasa Al Osmani Foto Masjid Al Osmani Istimewa4. Masjid Ghaudiyah MedanBerada di Jalan KH. Zainul Arifin, Petisah Tengah, Kota Medan. Melansir jurnal Masjid Ghaudiyah dan Pendidikan Islam Internalisasi Nilai-Nilai Islam bagi Etnis India Muslim di Kota Medan bahwa didirikan oleh Yayasan India Ghaudiyah berdiri pada tahun 1908. Pembangunan awal masjid adalah dari swasembada dan swakelola yang dikutip dari infak, sedekah masyarakat dan etnis India Muslim. Menariknya, terdapat bukti sejarah yang masih terlihat sampai saat ini adalah komplek pemakaman etnis India Muslim yang berada di belakang Masjid JamikDibangun pada tahun 1887. Masjid Jamik memiliki letak yang tak jauh dari Masjid Ghaudiyah Medan yakni di Jalan Taruma Simpang Jalan Kejaksaan Medan. Pembangunan masjid ini juga tidak terlepas dari Yayasan India ini berdiri di atas tanah yang diwakafkan oleh Sultan Deli. Masjid Jamik memiliki luas tanah sekitar Masjid BaiduzzamanTerletak di Jalan Asam Kumbang Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, masjid ini ditetapkan sebagai salah satu masjid tertua yang ada di kota Medan. Masjid Baiduzzaman didirikan sejak tahun yang menjadi saksi sejarah Masjid Baiduzzaman adalah Raja Sunggal bernama Datuk Badiuzzaman Surbakti. Menariknya detikers, masjid ini menggunakan putih telur sebagai pengganti semen. Sebab, pembangunan masjid ini sempat ditentang oleh Kolonial Belanda sehingga material semen sengaja tidak diizinkan untuk membangun masjid 6 masjid bersejarah di Medan. Detikers nantinya bisa mendatangi masjid-masjid tersebut saat bulan Ramadan tiba. Simak Video "Masjid Tua Jerrae yang Dipercaya Dibangun dari Pohon Cabai" [GambasVideo 20detik] nkm/nkm

6LoLix.
  • s536005dsz.pages.dev/394
  • s536005dsz.pages.dev/220
  • s536005dsz.pages.dev/258
  • s536005dsz.pages.dev/323
  • s536005dsz.pages.dev/304
  • s536005dsz.pages.dev/66
  • s536005dsz.pages.dev/38
  • s536005dsz.pages.dev/300
  • masjid syiah di medan