TRIBUNNEWSBOGORCOM -- IPB University berhasil meraih Juara Umum dalam Abdidaya 2021. Abdidaya 2021 merupakan kegiatan perdana yang diadakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI yang
Strata untuk Pemenang 22 Februari 2019 Opini Dibaca 2455 kali Juara Yang Bukan Juara Kurangnya Apresiasi Pada Juara 1 Foto Iconfinder Kebiasaan masyarakat memang untuk memberikan seabrek titel juara. Juara 1, 2, 3, belum lagi juara harapan dan juara favorit. Seakan titel tersebut harus dibagi rata agar "semua kebagian". - Lagi-lagi kuliah menyadarkanku. Kali ini tentang alasan kenapa negeri ini kurang maju dibandingkan negara lain. Kompetitif. Walaupun tes masuk sekolah negeri dan tes ASN juga begitu kompetitif, tapi nyatanya untuk perlombaan tertentu bangsa ini masih terlalu ramah untuk “membagi pemenang”. Juara 1 bukan hal yang terlalu penting, karena ada juara 2 dan juara 3. Bahkan jika diperhatikan dalam tangga para pemenang, juara 2 diposisikan sejajar dengan juara 3. Jadi di mana hirarkinya? Di mana kebanggaannya? Belum lagi ada Harapan 1, Harapan 2, dan Harapan 3. Seakan negeri ini tak beranjak juga dari kesalahan karena terlalu “mengharap”. Oh, istilah harapan sendiri juga tereduksi maknanya akibat pencatutannya dengan romansa-romansa yang tidak dewasa. Oh iya, belum lagi juara favorit. Duh, terus bedanya juara 1 sama juara favorit itu apa? Berbicara mengenai juara 1, 2, dan 3, aku masih terpikir oleh ajang pencarian bakat di TV nasional. Betapa banyak obrolan “juara 1 itu cuma juara di kompetisi, malah juara aslinya itu juara 2 atau 3 yang lebih terkenal lagu-lagunya”. Betapa kurang apresiasinya masyarakat kita ini pada juara 1. Coba bandingkan dengan negara lain di mana hal yang utama adalah menjadi yang kesatu. Tidak ada istilah pemenang kedua dan ketiga. Hal receh seperti strata pemenang itu sedikit-banyak cukup mengasyikkan ketika dihubungkan dengan konteks yang ada di negeri ini bukan? Penulis Anita FitriyaniTAG satire sosial BACA JUGA Setiapmenjelang bulan Agustus, di tiap kampung, desa, perumahan, hingga perkantoran, diadakan lomba dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI. Nah, tak Jakarta - Olimpiade Tokyo 2020 bakal segera dihelat. Pesta olahraga dunia empat tahunan itu rencananya berlangsung mulai 23 Juli sampai 8 Agustus 2021 di Tokyo, Jepang. Olimpiade Tokyo 2020 terpaksa mundur satu tahun. Seharunya event ini dilangsungkan pada 24 Juli sampai 9 Agustus 2020. Hajatan bergengsi ini terpaksa ditunda setahun karena pandemi Covid-19. Soal Pencabutan Status Pandemi usai Kedaruratan COVID-19, Epidemiolog Tidak Terlalu Penting Update Covid-19 per 15 Juni 2023 Positif Sembuh Meninggal Infografis Jokowi Segera Cabut Status Kedaruratan Covid-19 di Indonesia Meski digeser ke 2021, panitia dan Komite Olimpiade Internasional atau NOC sepakat tidak mengubah nama resmi turnamen. "Kami sudah sepakat untuk tetap memakai nama Olimpiade dan Paralimpiade 2020 meski dilaksanakan pada 2021," demikian pernyataan IOC beberapa waktu lalu. Sebagai tuan rumah, Jepang tentu ingin menjadi juara umum. Tapi, tidak mudah bagi Negara Matahari Terbit itu untuk mewujudkannya karena Amerika Serikat ingin meneruskan dominasinya di Olimpiade. Sejak Olimpiade digelar pertama kali di Athena, Yunani, pada 1896, Amerika Serikat sudah 17 kali jadi juara umum dari 28 edisi. Setelah Olimpiade Athena, Amerika Serikat kembali menyabet gelar juara umum dalam enam edisinya lainnya, yakni 1904, 1912, 1920, 1924, 1928, dan 1932. Sementara di Olimpiade 1900 yang menjadi juara umum adalah tuan rumah Prancis. Sedangkan pada Olimpiade London 1908, Inggris tampil sebagai juara umum. Jerman sempat memutus dominasi Amerika Serikat saat Belin menjadi tuan rumah pada 1936. Saksikan Video Pilihan di Bawah IniJepang resmi memamerkan medali yang akan dipakai pada Olimpiade 2020. Medali tersebut diperlihatkan ke publik saat acara hitung mundur tepat setahun menjelang Olimpiade 2020 di Tokyo, Rabu 24/7/2019.Uni Soviet dan ChinaIlustrasi Olimpiade Rio Kirill KUDRYAVTSEV / AFPPada Melbourne 1956, Uni Soviet untuk kali pertama keluar sebagai juara umum. Setelah itu, Uni Soviet dan Amerika Serikat menjadi penguasa Olimpiade. Uni Soviet terakhir menjadi juara umum pada Olimpidae Seoul 1988 di Korea Selatan. Negara ini pecah pada 1991 dan satu tahun kemudian tiga negara bekas Uni Soviet ikut Olimpiade Barcelona di Spanyol, yaitu Estonia, Latvia, dan Lithuania. Sementara 12 negara bekas Uni Soviet lainnya turut sebagai satu kesatuan dengan nama Unified Team EUN. Beranggotakan negara-negara kuat, EUN menjadi sebagai juara umum di Olimpiade Barcelona yang diikuti 169 negara. Amerika Serikat kembali menjadi juara umum pada Olimpiade Atlanta 1996, Sydney 2000, dan Athena 2004. Sementara pada Olimpiade Beijing 2008, tuan rumah China yang tampil sebagai kampiun. Tetapi di dua edisi terakhir Olimpiade, Amerika Serikat kembali menunjukkan keperkasaannya sebagai juara umum di London 2012 dan Rio de Janeiro Olimpiade Tokyo 2020 resmi diumumkan kepada publik saat seremoni untuk merayakan momen satu tahun jelang Olimpiade di Tokyo, Rabu 24/7/2019. Medali yang didesain Junichi Kawanishi itu berdiameter 85 mm dan dihiasi gambar dewi Yunani, Nike serta logo Olimpiade. Behrouz MEHRI/AFPOlimpiade Negara Emas Perak Perunggu Athena 1896 Amerika Serikat 11 7 2 Paris 1900 Prancis 29 44 39 St. Louis 1904 Amerika Serikat 78 82 79 London 1908 Inggris 56 51 39 Stockholm 1912 Amerika Serikat 25 19 19 Antwerp 1920 Amerika Serikat 41 27 27 Paris 1924 Amerika Serikat 45 27 27 Amsterdam 1928 Amerika Serikat 22 18 16 Los Angeles 1932 Amerika Serikat 41 32 30 Berlin 1936 Jerman 33 26 30 London 1948 Amerika Serikat 38 27 19 Helsinki 1952 Amerika Serikat 40 19 17 Melbourne 1956 Uni Soviet 37 29 32 Daftar lainnyaMedali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diumumkan kepada publik saat seremoni untuk merayakan momen satu tahun jelang Olimpiade di Tokyo, Rabu 24/7/2019. Medali yang didesain Junichi Kawanishi itu berdiameter 85 mm dan dihiasi gambar dewi Yunani, Nike serta logo Olimpiade. Behrouz MEHRI/AFPRoma 1960 Uni Soviet 43 29 31 Tokyo 1964 Amerika Serikat 36 26 28 Meksiko 1968 Amerika Serikat 45 28 34 Munchen 1972 Uni Soviet 50 27 22 Montreal 1976 Uni Soviet 49 41 35 Moscow 1980 Uni Soviet 80 69 46 Los Angeles 1984 Amerika Serikat 83 61 30 Seoul 1988 Uni Soviet 55 31 46 Barcelona 1992 Unified Team 45 38 29 Atlanta 1996 Amerika Serikat 44 32 25 Sydney 2000 Amerika Serikat 37 24 32 Athena 2004 Amerika Serikat 36 39 26 Beijing 2008 China 48 22 30 London 2012 Amerika Serikat 46 28 30 Rio de Janeiro 2016 Amerika Serikat 46 37 38* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indonesiaberhasil mematahkan mitos karena di lima penyelenggaraan terakhir, tidak ada tuan rumah yang berhasil menjadi juara umum ASEAN Para Games. "Di lima APG terakhir yang namanya tuan rumah tidak pernah juara umum. Baru kali ini kita mematahkan mitos tersebut," ungkapnya. Setelah berakhirnya ASEAN Para Games 2022, pada Sabtu (6/8/202
Kukayuh sepeda mini merah semangka ini dengan ragu. Akankah ibu menerima hasil raporku dengan antusias. Mengapa bisa begini? Kuingat-ingat lagi masa-masa sebelum ujian kenaikan kelas. Aku belajar dengan rutin, persis seperti yang dianjurkan ibu. Aku sangat suka belajar. Penggila buku. Sepertinya masih saja kurang. Padahal ibu sudah membeberkan cara menjadi juara 1 umum sempat menguping waktu ibu berkomentar bangga pada temannya yang sedang datang ke rumah kami. "Si Mia itu... baru kemarin buku-bukunya dibagikan guru, hari ini udah tamat semua dibacanya. Sampai lupa makan anak itu.""Taapii... kalau disuruh cuci piring, hmmh... susahnya minta ampun. Buku terus pegangannya." Aku tak tahu apakah bangga atau kesal karena tidak kubantu mencuci piring, hehe...Target dari Ibu Ilustrasi sepeda mini yang saya gunakan setiap hari ke sekolahAkhirnya sampai juga di rumah kami yang asri. Tangan dingin ibu menyulap rumah yang sebelumnya hanya bebatuan gersang, menjadi hijau dan elok dipandang mata. Ada suplir yang menjuntai cantik, ada pohon palem yang tak boleh kami robek, hehe... nakal ya tangannya suka iseng menjahili tanaman hias. Ada bunga bougenville dengan bunganya yang berwarna warni. Di jalan menuju teras ada sejenis saint paula yang berwarna merah tua di sisi kiri dan kanan, menambah asri taman kecil kami. Tentunya ada bunga-bunga mawar aneka jenis dan warna. Merah, pink, dan ibu romantis banget ya... pinter nanam mawar. Aku pernah mencoba menanam bunga ini di depan kamar kosku waktu kuliah di Jogja dulu. Membelinya pakai uang hasil memberi les privat, waktu membelinya kupilih yang kelopaknya lagi mekar-mekarnya. Ternyata salah, mestinya yang masih kuntum, jadi pas ibu datang, bunganya ingat, dulu belinya di penjual tanaman hias dadakan di bunderan UGM. Eh... tidak sampai seminggu kupelihara, bunganya layu dan tak berbunga lagi. Kecewanya aku... Padahal ketika itu ibu mau datang menengokku dari Medan. Gengsi tidak mau berkonsultasi sama ibu tentang bagaimana menanam dan merawat bunga mawar, waktu beliau datang aku dengan bangganya memamerkan mawar yang baru saja kubeli lagi. Apa komentarnya? "Ini pasti baru dibeli, kan... kamu kan gak bisa nanam bunga", hahaha... ketauan deh... Memang ya, seorang ibu pasti sangat hafal dengan anak-anaknya. Begitu pun di bidang pelajaran, tiap kami diberikan target untuk menjadi juara di kelas Nilainya SamaSesampainya di rumah kusandarkan sepeda ke dinding luar rumah. Dengan mata yang awas kucermati kalau-kalau ibu keluar menyambutku. Ups... ternyata memang benar. Sepertinya ibu sudah lama menanti kepulanganku dari sekolah. Dulu, untuk mengambil rapor akhir tahun tak perlu orang tua yang datang ke sekolah. Aku masuk ke dalam rumah dengan langkah satu-satu. "Eeeh...udah pulang anak Ibu. Gimana rapornya?" Deg! Aku kaget, tak menyangka kalau ibu sudah di depanku dan siap membuka laporan berisi nilai-nilai itu. Aku pasrah. Terserahlah ibu mau bilang apa. Yang penting selama ini aku sudah berusaha semampuku."Alhamdulillah... juara 1 umum lagi. Gitu dong, anak Ayah dan Ibu. Pinteeer... gak sia-sia kan selama ini Ibu suruh belajar, gak apa-apalah gak bantuin Ibu di dapur kalau bisa mempertahankan juara seperti ini". Huffhh...leganya aku. "Tapi, Bu... nilainya sama dengan juara 2, si Shinta, rival sekelasku. Aku jujur menyampaikan kenyataan ini."Kata Bu Guru karena untuk beberapa mata pelajaran kami sama-sama meraih nilai yang tinggi, akhirnya diumumkan juara satunya ada dua orang. Aku dan Shinta.", jelasku dengan terburu-buru. Meski ketika dihitung total skor secara keseluruhan di angkatan kami, nilaiku yang ya, aneh sekali. Masa' sih dalam satu kelas ada dua orang yang nilainya sama persis. Soal kehadiran, aku tanpa absen sama sekali. Kerapian seragam, wuih... hasil setrikaan ibu tiada bandingannya, licin rapi dan wangi."Kan... apa Ibu bilang, memang kamu itu kalau belajar... bla... bla... bla..." omel ibu padaku yang langsung lari ke kamar tidur. Aku sudah menyangka pasti begini. Ibu sangat perfeksionis. Ia akan marah kalau anak-anaknya tidak bisa meraih nilai sempurna. Padahal baru sekali ini terjadi yang begini. Cuma nilai yang sama, juara 1 umum tetap di tanganku. Wah, apalagi kalau sampai rangkingku turun jadi rangking dua? Pasti aku tak berani pulang ke rumah. Itulah ibuku. Ibu kami lima bersaudara. Tak hanya padaku ia bersikap tegas kalau soal meraih prestasi belajar. Pada Dila dan Kiki adikku yang nomor 3 dan 5 juga demikian. Alhamdulillah kami selalu langganan juara dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 SD. Meski dari kelas 3-6 SD aku pindah ke SD lain karena orang tua pindah terus sampai berlanjut di SMP dan SMA. Berkat motivasi yang tinggi dari seorang ibu hebat kami itu, dunia sekolahku tak pernah sepi dari prestasi. Namun saat aku menjadi ibu, cenderung tidak memaksakan anak-anak kami harus meraih ranking satu. Aku dan suami lebih menekankan agar anak mencintai proses sekolah anak-anak tidak lagi memberlakukan perangkingan, sehingga anak dapat belajar tanpa tekanan. Andaikan saat sekolah dulu sekolah saya sudah menerapkan sistem pembelajaran tanpa ranking, pastinya lebih menyenangkan. Tak perlu ada persaingan, karena setiap anak adalah bintang. Allah SWT mengaruniakan macam-macam kecerdasan, tidak melulu kecerdasan secara kognitif akademik. Hal terpenting ketika saya menjadi pendidik, penguasaan softskill bagi siswa dan mahasiswa. Bagaimana adabnya ketika berhadapan dengan orang lain, penyelesaian masalah, dan kemampuan berpikir karena artikel ini saya posting ulang dalam rangka membenahi artikel lama, baiklah saya bagikan juga cara menjadi juara 1 umum di Menjadi Juara 1 Umum Berdasarkan pengalaman saya saat sekolah dahulu, berikut cara menjadi juara 1 umum di sekolah, untuk semua tingkatan, baik SD, SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi. Meski di universitas tidak bisa disamakan dengan sekolah menengah karena sistem pembelajarannya yang Ciptakan atmosfer orang-orang yang berprestasiTeman-teman yang rajin belajar, selalu bersemangat menyambut tugas dari guru layak dijadikan kawan berdiskusi. Hindari teman-teman yang malas dan lebih banyak mengeluh jika guru memberikan tugas. Karena akan memengaruhi motivasi dan semangat Miliki mata pelajaran unggulanKamu kurang menonjol di mata pelajaran Matematika? Tenang, tidak kiamat kok. Masih ada belasan pelajaran lainnya yang bisa kamu taklukkan. Seperti saya yang nilai berhitungnya 7-8 tidak 10 atau nilai sempurna, namun kalau pelajaran Bahasa Indonesia, sudah pasti saya bintangnya. Kuasai pelajaran yang diujikan secara nasional terlebih untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Sehingga sedari duduk di bangku sekolah sudah mempersiapkan modal ilmiah berupa nilai mata pelajaran unggulan, mental yang kuat, dan siap untuk menyongsong ujian Mengumpulkan tugas tepat waktuGuru paling senang dengan siswa yang selalu mengumpulkan tugas-tugasnya tepat waktu. Selain menaati arahan dan bimbingan darinya, guru juga merasa pengajarannya dinilai efektif diserap oleh siswa. Poin inilah yang menjadi salah satu komponen penilaian guru dan menjadi cara menjadi juara 1 Belajar untuk persiapan ujian sejak jauh-jauh hariAyo... siapa yang suka belajar dengan SKS Sistem Kebut Semalam? Memplesetkan kepanjangan yang semestinya yaitu Sistem Kredit Semester di level perguruan tinggi, SKS yang dimaksud di sini belajarnya dadakan H-1 belajar untuk persiapan ujian sejak jauh-jauh hari, jangan mepet banget satu hari sebelum ujian. Pastinya materi pelajaran banyak sekali, sehingga jika dikebut semuanya di malam sebelum ujian, pastinya tidak optimal. Yang ada malah lelah dan bisa-bisa stres karena khawatir tidak dapat menguasai keseluruhan Sesuaikan profil kamu menjadi sang juara 1 umumJika kamu ingin menjadi juara 1 umum, ada baiknya mencocokkan profil diri memang layak menjadi siswa berprestasi secara akademik. Seorang yang juara tidak melakukan hal-hal yang dilarang seperti menyontek, bolos, telat datang ke sekolah, teledor dalam menyetorkan tugas, dan hal tidak pantas menjadi juara 1 umum dari pengalaman saya waktu SD dulu yaitu, ciptakan atmosfer orang-orang yang berprestasi, miliki pelajaran yang unggul, mengumpulkan tugas tepat waktu, belajar untuk persiapan ujian sejak jauh-jauh hari, dan jangan lupa menyesuaikan profil kamu dengan sang juara 1 umum yang membanggakan kedua orang artikel saya kali ini, kenangan tentang masa-masa bagi raport saat SD dahulu dan cara menjadi juara 1 umum. Jika ada yang ingin kamu bagikan, silakan tinggalkan komentar di bawah ini ya, terima Keluar sebagai juara umum dengan perolehan 175 medali emas, 144 medali perak, dan 106 medali perunggu, dengan total perolehan medali 425 adalah kontingen Indonesia,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam laporannya. Ini Perbedaan Rupiah Digital dan Uang Elektronik. Jalaludin Rummi-06 Agu 2022. Politik Lampung Post, 4 Jan 2012. Fadhilatun Hayatunnufus, Pegawai Kantor Bahasa Provinsi Lampung KITA pasti pernah menemukan kata juara dan pemenang dalam kalimat-kalimat di media massa ataupun yang diucapkan seseorang dalam suatu pertandingan. Coba Anda perhatikan contoh kasus dalam dua kalimat berikut. 1 Pada Pemilihan Putri Indonesia PPI ke-16 tahun ini, ITB boleh berbangga karena pemenang PPI 2011 diraih oleh salah satu mahasiswanya. 2 Setelah melakukan penghitungan nilai dan persentase jumlah SMS yang masuk ke tiga finalis Big Brother Indonesia BBI, akhirnya finalis wanita berwajah bule, Renata atau yang akrab dipanggil Rene, sebagai juara tiga, juara kedua diraih Derek, sedangkan juara pertama yakni Alan. Tampaknya tidak ada masalah dengan penggunaan kata pemenang dan kata juara dalam kedua kalimat tersebut. Akan tetapi, apakah kata juara dan pemenang memiliki makna yang sama dalam penggunaannya? Ternyata, kata juara dan pemenang memiliki makna berbeda sehingga penggunaannya dalam kalimat juga perlu diperhatikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI makna kata juara adalah 1 orang regu yang mendapat kemenangan dalam pertandingan terakhir’ 2 orang yang gagah berani, pendekar; jagoan’ 3 ahli; terpandai dalam suatu pelajaran dan sebagainya, dan lainnya’. Sedangkan makna kata pemenang adalah orang atau pihak yang menang’. Dalam Buku Praktis Bahasa Indonesia 2 dijelaskan kata pemenang dapat digunakan untuk orang yang menang bertanding atau berlomba, tetapi tidak dapat digunakan untuk menyatakan orang yang terpandai di kelas. Misalnya, Andin adalah juara I di kelasnya, bukan Andin adalah pemenang I di kelasnya. Namun, kata juara tidak digunakan untuk menyebut orang yang memenangi undian. Misalnya, Rizki pemenang I undian berhadiah itu, bukan Rizki juara I undian berhadiah itu. Berdasarkan penjelasan di atas, sebaiknya kalimat pertama diubah menjadi 1 Pada Pemilihan Putri Indonesia PPI ke-16 tahun ini, ITB boleh berbangga karena juara PPI 2011 diraih oleh salah satu mahasiswanya. 2 Setelah melakukan penghitungan nilai dan persentase jumlah SMS yang masuk ke tiga finalis Big Brother Indonesia BBI, akhirnya finalis wanita berwajah bule, Renata atau yang akrab dipanggil Rene, sebagai pemenang tiga, pemenang kedua diraih Derek, sedangkan pemenang pertama yakni Alan. Diterbitkan oleh Rubrik Bahasa Kumpulan artikel rubrik bahasa Indonesia dari berbagai media massa Lihat semua pos dari Rubrik Bahasa Telah Terbit 4 Januari 20126 Maret 2012 Navigasi pos BANGKAPOSCOM, BANGKA - Kecamatan Sungailiat berhasil menjadi juara umum pertama dengan nilai 94 dalam kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur'an dan Hadist (MTQH) Kabupaten Bangka Tahun 1443 H/2022, yang diselenggarakan 18-22 Juli 2022 di Masjid Al Ittihad dan Hotel Novilla Sungailiat.. Juara umum kedua diraih Kecamatan Mendo Barat dengan nilai
Ketentuan Juara Penentuan juara pada masing-masing lomba merupakan hak mutlak dari juri lomba sesuai dengan kriteria penilaian lomba. Tiap kejuaraan akan ditentukan Emas 5 pemenang Perak 5 pemenang Perunggu 5 pemenang Penentuan Juara Umum Penentuan juara umum berdasarkan perolehan medali emas terbanyak dari utusan Dikdasmen PWM. Jika ada 2 dua atau lebih Dikdasmen PWM yang memperoleh medali emas yang sama, maka penentuan juara umum dilihat dari perolehan medali perak terbanyak dan medali perunggu.
TEMPOCO, Jakarta - Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Pati menjadi juara umum Divya Competition 4.0 yang diselenggarakan oleh Divya Competition pada 25-27 Maret 2022. Divya Competition merupakan kompetisi akademik berskala nasional yang diadakan secara online, dengan mengujikan soal-soal mata pelajaran seperti Matematika, Bahasa Inggris, IPA
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Contoh kasusKelompok merah menjadi pemenang I dalam lomba balap karung. Ruminah menjadi juara pertama dalam undian jalan sehat kemarin. ***Setiap menjelang bulan Agustus, di tiap kampung, desa, perumahan, hingga perkantoran, diadakan lomba dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI. Nah, tak jarang kita temui kata juara dan pemenang. Pemakaiannya bersaing di masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Namun, belum banyak yang paham perbedaan dua kata tersebut. Berbeda? Ya, juara dan pemenang memiliki makna yang berbeda sehingga penggunaannya dalam kalimat juga perlu mendapat perhatian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, terdapat penjelasan sebagai berikut. juara orang regu yang mendapat kemenangan dalam pertandingan terakhirahli; terpandai dalam suatu pelajaran dan sebagainyapendekar; jagoanpengatur dan pelerai dalam persabungan ayampemimpin peralatan pesta dan sebagainya.pemenang orang atau pihak yang menangBerdasar penjelasan di atas, kini kita dapat memperbaiki contoh kasus dalam dua kalimat pada awal tulisan ini. Kelompok merah menjadi juara dalam lomba balap karung. Ruminah menjadi pemenang pertama dalam undian jalan sehat kemarin. Catatan Yang perlu diingat, juara sudah bermakna orang regu yang mendapat kemenangan dalam pertandingan terakhir final. Jadi, kita tidak perlu menambahi pertama, kedua, atau ketiga di belakang kata ”juara.” Yang lebih tepat adalah pemenang I, pemenang II, dan seterusnya. Surabaya, 24 Juli 2011SumberKBBI Pusat BahasaBuku Praktis Bahasa Indonesia 1 & 2 Pusat Bahasa Lihat Bahasa Selengkapnya Algg3.
  • s536005dsz.pages.dev/472
  • s536005dsz.pages.dev/300
  • s536005dsz.pages.dev/143
  • s536005dsz.pages.dev/340
  • s536005dsz.pages.dev/365
  • s536005dsz.pages.dev/512
  • s536005dsz.pages.dev/88
  • s536005dsz.pages.dev/241
  • perbedaan juara umum dan juara 1