Algoritma Flowchart Menentukan Bilangan Ganjil dan Genap Halo sobat Zend! Untuk menentukan apakah sebuah bilangan itu ganjil atau genap dapat dilakukan dengan menggunakan operasi modulus %. Modulus/modulo/mod adalah operasi yang menghasilkan sisa bagi dari sebuah bilangan terhadap bilangan tertentu. Sebagai contoh, kita akan mencari sisa dari pembagian 10 dengan 5. Maka kita bisa lakukan operasi modulus 10 % 5. Dan hasilnya adalah, nol. Karena jika 10 dibagi 5 maka hasilnya adalah 2 dan tidak memiliki sisa. Lalu untuk menentukan bilangan ganjil dan genap bagaimana? Lakukan modulus bilangan dengan angka 2. Jika sisa baginya adalah nol maka bilangan tersebut genap. Sebaliknya, bilangan ganjil. Flowchart Menentukan Bilangan Ganjil dan Genap Jika digambarkan dalam flowchart seperti ini Flowchart Menentukan Bilangan Ganjil dan Genap - ZendCode Penjelasan Flowchart Terminator Mulai. Memulai Program. Simbol input/output Langkah mengambil input bilangan yang ingin di cek. Simbol decision Pengecekan apakah modulus bilangan terhadap 2 adalah nol. Simbol display Jika pengecekan di langkah 3 menghasilkan true benar, maka tampilkan "Bilangan Ganjil". Terminator Selesai. Mengakhiri Program. Flowchart Menampilkan Bilangan Ganjil 1-10 Flowchart berikut ini menggambarkan algoritma untuk menampilkan bilangan ganjil dari angka 1 sampai 10. Flowchart tersebut juga bisa untuk menampilkan bilangan ganjil 1-20 atau ganjil 1-100, tinggal ubah saja nilai pada kondisi menjadi 20 atau 100. Contoh a%2 = 100?
Algoritmamenampilkan Menampilkan deret bilangan 1 – 100 yang habis dibagi dengan 2 dan habis dibagi dengan 3 Algortima untuk menampilkan deret bilangan prima sejumlah antara 1 sampai dengan 100 #include "iostream.h" #include "conio.h" main() { int i,j,c; coutNurul Huda 6 March 2021 Beranda › Python › Latihan Logika › Python Membuat Program Bilangan Prima 🐍 Python Latihan Logika Daftar Isi Pendahuluan Definisi Bilangan Prima Kegunaan Bilangan Prima Algoritma Pengecekan Bilangan Prima Persiapan Ngoding Membuat Fungsi Pengecekan Bilangan Prima Membuat Fungsi Pencarian Bilangan Prima Finishing Kode Program Lengkap Pertemuan Selanjutnya Referensi Pendahuluan Ada beberapa seri tutorial python di Jago Ngoding. Salah satunya adalah seri tutorial python dasar –itu kelas untuk pemula, ada juga seri tutorial python tingkat menengah, ada juga seri tutorial pyside, dan seri latihan logika dengan python yang sedang kita ikuti pada pertemuan ini. Beberapa tutorial sudah selesai ditulis. Beberapa lagi masih proses. Sebagian lainnya juga masih perlu direview dan diimprovisasi lagi. Intinya, pada seri tutorial ini kita akan membuat contoh-contoh kasus dan bagaimana cara memecahkannya dengan python, agar logika dan skill python kita bisa terasah dan terlatih. Pada pertemuan ini, kita akan membuat aplikasi python yang akan menyelesaikan problem bilangan prima. Definisi Bilangan Prima Apa itu bilangan prima? Bilangan prima adalah bilangan lebih dari 1 yang hanya memiliki 2 faktor pembagi saja yaitu 1 dan dirinya sendiri. Artinya, sebuah bilangan prima tidak bisa dibagi dengan pembagi apa pun kecuali dengan angka 1 dan dirinya sendiri [1]. Contoh bilangan prima adalah angka 2 ia tidak memiliki pembagi apa pun selain 1 dan 2. Contoh lain adalah bilangan 3. Bilangan 3 tidak bisa dibagi kecuali dengan angka 1 dan 3. Dan contoh yang bukan bilangan prima adalah 4 karena ia memiliki pembagi lain selain angka 1 dan dirinya sendiri, yaitu angka 2. Berikut ini deret bilangan prima dari angka 1 sampai 30 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29 Kegunaan Bilangan Prima Ada beberapa kegunaan bilangan prima. Di antaranya adalah untuk menentukan pohon faktor prima dari suatu bilangan. Nanti dari pohon faktor tersebut bisa dicari faktor persekutuan terbesar FPB dan kelipatan persekutuan terkecil KPK [2]. Yang insyaallah keduanya yaitu FPB dan KPK akan kita coba juga penyelesaiannya pada pertemuan-pertemuan yang akan datang. Algoritma Pengecekan Bilangan Prima Kita sepakati dulu logika pemecahan masalahnya. Untuk memeriksa apakah suatu bilangan adalah bilangan prima, saya akan memeriksa semua kemungkinan pembagi dari suatu bilangan. Kemungkinan faktor pembaginya adalah bilangan 2 sampai bilangan itu sendiri - 1 Misalkan kita akan memeriksa apakah bilangan 21 termasuk bilangan prima, maka Kita akan mulai memeriksanya dengan membagikannya dengan 2. Bisa atau tidak? Kalau tidak bisa, lanjut ke kemungkinan berikutnya, yaitu bilangan 3. Bisa atau tidak? Kalau bisa, berarti bukan bilangan prima. Kita stop. Tapi kalau tidak bisa, kita lakukan iterasi berikutnya hingga ke angka 20 bilangan itu sendiri - 1. Tentu saja logika ini bukan logika terbaik. Ada banyak ruang dari algoritma ini yang bisa kita improve lagi lebih dalam. Tapi, untuk pemula saya kira algoritma ini cukup untuk menyelesaikan permasalahan bilangan prima dengan akurat. Persiapan Ngoding Langsung saja kita akan mulai ngoding. Teman-teman di sini bisa mulai membuka senjatanya masing-masing. Agar bisa memahami kode program dengan baik, pastikan juga teman-teman telah familiar dengan beberapa materi python dasar berikut List For dan Range Operator Fungsi yang mengembalikan data Dan satu lagi, jangan lupa secangkir kopi panas agar bisa lebih rileks. Membuat Fungsi Pengecekan Bilangan Prima Langkah yang pertama, kita akan membuat sebuah fungsi. Mari kita namakan fungsi ini dengan nama is_prima. Fungsi ini akan mengembalikan nilai True jika suatu bilangan yang diperiksa adalah bilangan prima, dan sebaliknya akan mengembalikan nilai False jika bilangan yang diperiksa ternyata bukan prima. Berikut ini kode programnya def is_prima x return True Pada kode program di atas, kita langsung mengembalikan nilai True sebagai default. Selanjutnya, mari kita periksa apakah bilangan x adalah bilangan prima atau bukan. def is_prima x for i in range2, x if x % i == 0 return False return True Sekarang, kita bisa panggil fungsi is_prima untuk memeriksa beberapa bilangan, apakah termasuk bilangan prima atau bukan printis_prima5 True printis_prima2 True printis_prima4 False printis_prima11 True Untuk mengetahui apakah suatu bilangan bisa dibagi oleh bilangan lain adalah dengan operator modulus %. Operator tersebut akan mengembalikan hasil bagi dari 2 operan. Jika hasil bagi dari 2 operan bernilai 0, maka itu artinya bilangan tersebut memang bisa dibagi oleh angka pembagi. Membuat Fungsi Pencarian Bilangan Prima Hal selanjutnya yang bisa kita manfaatkan dari fungsi di atas adalah Mencari bilangan prima dari range angka tertentu. Seperti misalkan kita akan mencari bilangan prima dari 1 - 10, atau dari 100 - 200, dan seterusnya. Mari kita langsung buat saja. Yang kita buat pertama kali adalah sebuah fungsi yang menerima 2 parameter yaitu angka awal dan angka akhir. def cari_bilangan_prima awal, akhir list_bilangan_prima = [] di sini logika kita return list_bilangan_prima Pada fungsi di atas, kita akan mengembalikan sebuah list yang berisi bilangan prima yang terdapat di antara angka awal sampai angka akhir. Untuk melakukannya kita bisa memanfaatkan fungsi is_prima yang telah kita buat sebelumnya. Berikut penampakan akhir def cari_bilangan_prima awal, akhir list_bilangan_prima = [] for x in rangeawal, akhir + 1 if is_primax return list_bilangan_prima Sekarang kita coba panggil printcari_bilangan_prima1, 40 printcari_bilangan_prima100, 150 printcari_bilangan_prima1050, 1100 Output [1, 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37] [101, 103, 107, 109, 113, 127, 131, 137, 139, 149] [1051, 1061, 1063, 1069, 1087, 1091, 1093, 1097] Pejelasan Pada fungsi di atas kita membuat satu buah list dengan nama list_bilangan_prima List tersebut selanjutnya akan kita isi dengan bilangan-bilangan prima menggunakan fungsi Kita melakukan perulangan dari range angka awal sampai angka akhir + 1. Kenapa pakai + 1? Itu akibat dari fungsi range yang tidak menjadikan batas sebagai angka terakhir, sehingga kita perlu menambahkannya dengan angka 1–jika ingin memasukkannya. Pada setiap iterasi, kita memanggil fungsi is_primax untuk memeriksa apakah nilai x adalah bilangan prima atau bukan. Jika iya, maka ia akan dimasukkan ke dalam list. Dan jika tidak, program akan melanjutkan ke iterasi berikutnya. Finishing Program yang kita tulis secara umum telah berfungsi dengan baik. Akan tetapi jika kalian ingin menjadi lebih baik lagi, kalian bisa menambahkan input agar angka yang kita periksa bisa ditentukan secara dinamis oleh user. Kode Program Lengkap Bagi kalian yang ingin mendapatkan kode program lengkap, silakan mengunjungi repositori python-latihan-logika di github. Jangan lupa kasih ⭐⭐ ya! Pertemuan Selanjutnya Untuk pertemuan berikutnya, insyaallah kita akan membahas hal yang sederhana. Kita akan membuat logika untuk mencari bilangan mana yang paling besar dari 3 bilangan. Misal kita memiliki 3 bilangan berikut 5 13 9. Bilangan mana yang paling besar? Dan mana yang terbesar kedua? Dan mana yang terkecil? Insyaallah kita akan membuat logikanya hanya dengan if saja tanpa menggunakan list. Terima kasih banyak! Jangan sungkan-sungkan untuk berkomentar! Referensi [1] – diakses tanggal 4 Maret 2021 [2] – diakses tanggal 4 Maret 2021 Mengangkangi Python Level 1 Ikuti Kursus Cara Paling Cepat Menguasai Bahasa Python.
Algoritmauntuk menampilkan bilangan ganjil antara 10 hingga 30 kecuali bilangan 21 dan 27 disajikan dengan flowchart dibawah ini : Terdapat juga algoritma tahun kabisat. Tahun kabisat merupakan sebuah tahun yang memiliki tambahan 1 hari dan bertujuan agar kalender dapat sinkron dengan musim tahunan dan keadaan astronomi.
Lanjut ke konten Atin Kartini Blog "Every Successful Person Must Have A Failure. Do Not Be Afraid To Fail Because Failure Is A Part Of Succes" Beranda Algoritma Dan Struktur Data Algoritma Runtunan Sequence Pemilihan Selection Perulangan looping UTS Semester 1 Bahasa Pemrograman c++ pemrograman Latihan c++ Rekayasa Perangkat Lunak SDLC Kontak About me BerandaAlgoritma menampilkan bilangan 1 – 10 Contoh perulangan while – do Buatlah algoritma untuk menampilkan Menampilkan bilangan 1 sampai 10 Penyelesaian Algoritma bilangan 1 – 10 Kamus i integer Deskripsi i ← 1 while i ≤ 10 do write i i ← i + 1 end while Navigasi pos
Contoh10: program untuk menampilkan bilangan kubik; clear all; clc; disp(‘Contoh program Matlab untuk Bilangan Kubik’) Contoh 11: program untuk menampilkan bilangan kuadrat dari 1 sampai 100; clear all; clc; disp(‘Program Bilangan Kuadrat’) disp(‘=====’) for i=1:10 disp([(10-(10-i))^2]) end. Contoh 12: program untuk menentukan
Contoh Algoritma – Pengertian, Sejarah, Ciri, Fungsi, Jenis, Manfaat, Sifat & Struktur – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Algoritma yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, contoh, sejarah, ciri, fungsi, jenis, manfaat, sifat dan struktur, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini. Algoritma adalah logika, metode dan tahapan “urutan” sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Algoritma dapat juga diartikan sebagai urutan langkag secara sistematis dan logis. Dalam perkembangannya, algoritma banyak dipakai di bidang komputer. Secara spesifik, pengertian algoritma ialah suatu metode khusus yang tepat dan terdiri dari serangkaian langkah yang terstruktur dan dituliskan secara matematis yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan bantuan komputer. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Data Mining Jadi berdasarkan definisi ini, dapat dikatakan algoritma merupakan langkah penyelesaian suatu masalah yang menghasilkan solusi dalam bentuk program komputer. Namun penting diketahui bahwa algoritma tidaklah tergantung oleh suatu bahasa pemrograman tertentu, artinya suatu algoritma harus dapat diwujudkan oleh bahasa pemrograman komputer apapun. Algoritma dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk tulisan/bahasa dan dalam bentuk gambar. Penyajian algoritma dalam bentuk tulisan haruslah menggunakan bahasa yang dapat dimengerti manusia dalam menyajikan langkah-langkah algoritma. Penyajian algoritma dalam bentuk tulisan juga dapat dilakukan menggunakan pseudocode. Pseudocode berasal dari kata pseudo yang berarti “mirip atau menyerupai” dan code yang berarti “kode program”. Contoh bahasa pemrograman yang digunakan untuk menyatakan pseudocode ialah BASIC, Pascal, C, dan lain-lain. Sedangkan, penyajian algoritma dalam bentuk gambar sering disebut flow chart. Sejarah Algoritma Kata algoritma berasal dari latinisasi nama seorang ahli matematika dari Uzbekistan Al Khawārizmi hidup sekitar abad ke-9, sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya dalam bahasa latin dari abad ke-12 “Algorithmi de numero Indorum”. Pada awalnya kata algorisma adalah istilah yang merujuk kepada aturan-aturan aritmetis untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan numerik arab sebenarnya dari India, seperti tertulis pada judul di atas. Pada abad ke-18, istilah ini berkembang menjadi algoritma, yang mencakup semua prosedur atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Masalah timbul pada saat akan menuangkan bagaimana proses yang harus dilalui dalam suatu/sebuah sistem program bagi komputer sehingga pada saat eksekusinya, komputer dapat bekerja seperti yang diharapkan. Programer komputer akan lebih nyaman menuangkan prosedur komputasinya atau urutan langkah proses dengan terlebih dahulu membuat gambaran diagram alur diatas kertas. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait WAN adalah Ciri Algoritma Adapun ciri algoritma sebagai berikut Ada Input Ada proses Ada Output Memiliki Instruksi-Instruksi yang jelas dan tidak Ambigu Harus mempunyai Stoping Role Fungsi Algoritma Berikut ini terdapat beberapa fungsi algoritma, terdiri atas Menggunakan fungsi algoritma bisa digunakan untuk memecahkan program yang rumit. Menggunakan fungsi algoritma bisa menjadikan program yang besar menjadi program yang lebih sederhana. Fungsi algoritma bisa digunakan secara berulang atau lebih dari satu kali penggunaan. Memudahkan dalam pembuatan program. Bisa mengatasi segala masalah dengan logika dan urut. Menggunakan fungsi algoritma bisa melakukan pendekatan top-down dan juga devide and conguer. Meminimalisir penulisan program yang berulang-ulang. Program yang ada menjadi lebih terstruktur dengan rapi sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami ataupun dikembangkan. Ketika terjadi kesalahan bisa dicari dengan mudah karena dengan fungsi algoritma bisa mendapatkan alur yang jelas. Ketika ingin melakukan modifikasi pada program bisa dilakukan hanya pada satu modul saja tanpa harus merubah dan mengganggu modul yang lain. Dokumentasi yang lebih mudah. Jenis-Jenis Algoritma Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis algoritma, terdiri atas 1. Divide and Conquer Paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil. Pembagian masalah ini dilakukan terus menerus sampai ditemukan bagian masalah kecil yang mudah untuk dipecahkan. Singkatnya menyelesaikan keseluruhan masalah dengan membagi masalah besar dan kemudian memecahkanpermasalahan-permasalahan kecil yang terbentuk. 2. Dynamic programming Paradigma pemrograman dinamik akan sesuai jika digunakan pada suatu masalah yang mengandung sub-struktur yang optimal , dan mengandung beberapa bagian permasalahan yang tumpang tindih. Paradigma ini sekilas terlihat mirip dengan paradigma Divide and Conquer, sama-sama mencoba untuk membagi permasalahan menjadi sub permasalahan yang lebih kecil, tapi secara intrinsik ada perbedaan dari karakter permasalahan yang dihadapi. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Logika adalah 3. Metode serakah Sebuah algoritma serakah mirip dengan sebuah Pemrograman dinamik, bedanya jawaban dari submasalah tidak perlu diketahui dalam setiap tahap; dan menggunakan pilihan “serakah” apa yang dilihat terbaik pada saat itu. 4. Sistem Flowchart Sistem flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut. Sistem flow chart tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah, tetapi hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk. 5. Pseudo Code Kode Semu Pseudo Code kode semu merupakan metode yang cukup efisien untuk menggambarkan suatu algoritma . Pseudo Code dituliskan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami boleh menggunakan bahasa Indonesia agar alur logika yang digambarkan dapat dimengeti oleh orang awam sekalipun. Flowchart Pseudo Code kode semu disusun dengan tujuan untuk menggambarkan tahap-tahap penyelesaian suatu masalah dengan kata-kata teks. Metode ini mempunyai kelemahan, dimana penyusunan algoritma dengan kode semu sangat dipengaruhi oleh tata bahasa pembuatnya, sehingga kadang-kdang sulit dipahami oleh orang lain. Oleh karena itu kemudian dikembangkan suatu metode lain yang dapat menggambarkan suatu algoritma program secara lebih mudah dan sederhana yaitu dengan menggunakan flowchart diagram alir. Manfaat Algoritma Adapun manfaat algoritma sendiri yaitu untuk membantu seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah berdasarkan pada pola pikirnya masing-masing. Sifat Algoritma Adapun sifat algoritma sebagai berikut Tidak menggunakan syimbol atau syintaks dari suatu bahasa pemograman. Tidak tergantung pada suatu bahasa pemograman. Notasi-notasinya dapat digunakan untuk seluruh bahasa pemograman. Struktur Dasar Algoritma Struktut algoritma adalah urutan bagaimana pemrosesan instruksi dalam algoritma dilakukan dan juga bagaimana struktur instruksi algoritma tersebut dibagun. Struktur dasar algoritma dibagi menjadi 3 bagian sebagai berikut 1. Runtunan Sequence Sequence atau runtunan dalam struktur algoritma adalah bahwa instruksi-insturksi dalam algoritma diproses secara beruntun langkah demi langkah dari awal sampai akhir dimulai dari langkah pertama hingga langkah terakhir. Harus selalu diingat, bahwa Runtunan ini juga berlaku di dalam bahsa pemrograman, ketika instruksi bahasa pemrograman yang kita tulis di proses oleh komputer, maka komputer akan memproses dan menterjemahkan bahasa pemrograman tersebut secara beruntun dari awal hingga akhir dimulai dari instruksi pada baris pertama hingga baris terakhir. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Rekayasa Perangkat Lunak Dengan struktur runtunan ini, akan menentukan bagaimana insturksi harus ditulis, intruksi mana yang harus didahulukan dan intruksi mana yang harus diakhirkan. 2. Pemilihan Selection Pada umumnya instruksi algoritma setidaknya akan mengandung pemilihan, atau selection, instruksi ini akan muncul apabila ada kasus yang memiliki 2 atau lebih alternatif penyelesaian. Misalkan dalam kehidupan sekali-kali, untuk kasus menyalakan komputer. Langkah-langkah cara menyalakan komputer sebenarnya sangat mudah, namun pada prosesnya bisa terjadi 2 atau lebih alternatif penyelesaian. Contoh langkah 1 colokan kabel listrik, langkah 2 tekan tombol power pada cashing. langkah 3 jika setelah power ditekan komputer mati, maka periksa listrik atau periksa kabel dll, jika komputer menyala, lanjutkan ke langkah berikutnya. …. …. Langkah 3 di atas merupakan salah satu bentuk pemilihan atau selection, bahwa pada saat proses menyalakan komputer bisa kemungkinan terjadi 2 kondisi, komputer tatap mati atau hidup, dimana kedua kondisi tersebut akan memiliki alternatif penyelesaian yang berbeda. Di dalam struktur algoritma pemilihan atau selection tersebut akan kerap sekali ditemukan, sehingga struktur algoritma tidak lepas dari pemilihan/ selection. pemilihan atau selection dipelajari di bab algoritma Selection / Flow Control. 3. Pengulangan Repitition Struktur dasar algoritma yang ketiga adalah pengulangan atau repitition, artinya kasus-kasus pemecahan masalah dalam algoritma maupun bahasa pemrograman pada kenyataannya tidak akan lepas dari kasus-kasus yang membutuhkan pengulangan. Di algoritma sendiri untuk mengatasi kasus pengulangan data, memiliki intruksi tersendiri, dengan intruksi tersebut pengulangan akan lebih mudah ditulis secara singkat dan praktis daripada harus di tulis satu-persatu. Contoh Da kasus di algoritma yang membuat sebuah data harus diulang beberapa kali, misal untuk kasus mencetak angka 1 sampai 5. Penyelesaian pengulangan sebenarnya sangat mudah, bisa saja kita tulis satu persatu misal; langkah 1 tulis angka 1 langkah 2 tulis angka 2 langkah 3 tulis angka 3 … … langkah 5 tulis angka 5. Membuat intruksi pengulangan dengan menuliskannya satu persatu tentunya bukanlah cara praktis, jika hanya 5 baris mungkin saja bisa dibuat secara manual, ditulis satu-satu, namun bagaimana jika yang harus diulang sebanyak seribu baris misalnya, saya yakin anda akan kerepotan menuliskannya. Oleh karena itu karena kerap sekali pengulangan ditemukan di kasus-kasus pemecahan masalah terkomputerisasi, maka di algoritma dikenal struktur pengulangan yang akan lebih memudahkan dan mempercepat penulisan proses pengulangan secara praktis dan cepat. pengulangan ini biasanya dipelajari di materi algoritma Looping/ pengulangan. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Data Warehouse adalah Contoh Algoritma Berikut ini terdapat beberapa contoh algoritma, terdiri atas Menentukan Bilangan Ganjil atau Genap Bilangan bulat yaitu 0, 1, -1, 2, dst, sedangkan bilangan asli 1, 2, 3, 4, 5, dst. Bilangan bulat dan bilangan asli sering dipakai dalam berhitung. Himpunan bilangan bulat dalam buku teks aljabar biasanya dinyatakan dengan lambang “Z” serta himpunan bilangan asli dinyatakan dengan lambang “N”. Algoritma yang digunakan untuk menentukan apakah bilangan tersebut ganjil atau genap disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini Bilangan genap adalah bilangan bulat yang dapat habis jika dibagi 2 dua. Bilangan ganjil adalah bilangan bulat yang tidak habis jika dibagi 2 dua. Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran Lingkaran adalah himpunan dari semua titik-titik yang ada pada bidang dalam jarak tertentu dan disebut dengan jari-jari dari titik tertentu yang disebut dengan titik pusat. Lingkaran adalah contoh dari kurva tertutup sederhana, lingkaran membagi bidang menjadi dua bagian yaitu bagian luar dan dalam. Adapaun algoritma untuk menghitung keliling dan luas lingkaran disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini Menampilkan Bilangan Ganjil Diantara 10 sampai 30 Bilangan ganjil yang terletak diantara 10 dan 30 adalah bilangan 11,13,15, dan seterusnya. Namun yang akan ditampilkan kecuali bilangan 21 dan 27. Sehingga output/keluaran yang diharapkan dari algoritma tersebut yaitu bilangan ganjil antara 10 sampai 30 kecuali bilangan 21 dan 27. Algoritma yang digunakan untuk menampilkan bilangan ganjil antara 10 hingga 30 kecuali bilangan 21 dan 27 dapat disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Mikrotik adalah Algoritma tahun Kabisat Tahun kabisat adalah tahun yang mempunyai tambahan 1 hari yang bertujuan supaya kalender dapat sinkron dengan musim tahunan serta keadaan astronomi. Bulan Februari mempunyai 29 hari saat tahun kabisat. Adapun tahun kabisat adalah tahun yang dapat dibagi dengan 4. Algoritma yang digunakan untuk menentukan tahun kabisat dapat disajikan dengan flowchart dibawah ini Menampilkan Bilangan Genap Mulai Angka 2 sampai n, Kecuali Bilangan Genap Kelipatan 4 Bilangan genap adalah bilangan bulat dapat habis dibagi 2 dua. Deret yang akan ditampilkan dari algoritma ini adalah deret dari bilangan genap dari 2 sampai ke n, kecuali bilangan genap kelipatan 4. Algoritma tersebut dapat disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini Demikianlah pembahasan mengenai Contoh Algoritma – Pengertian, Sejarah, Ciri, Fungsi, Jenis, Manfaat, Sifat & Struktur semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂Dr56TJF.